Jumat, 16 September 2016

JUST POEMS

September 16, 2016 0 Comments
Tidak sulit bagi Tuhanmu untuk mengabulkan semua inginmu.


.
Manusia punya keinginan?
Sangat manusiawi.
.
Keinginan adalah bagian dari semangat dan gairah untuk terus melakukan semua yang terbaik.
.
Dengan keinginan dan mimpi maka manusia itu hidup.
.
Tapi pernahkah keinginanmu terbentur dengan kenyataan?
Pernahkah merasa seolah keinginanmu itu adalah sesuatu mustahil yang dapat tergapai?
Misal:
Seseorang terlahir dari keluarga sangat sederhana dan bukan anak satu-satunya.
Punya banyak saudara.
Makan pun harus ditakar.
Namun dia percaya, otaknya mampu untuk kuliah.
Keadaan seperti tak medukungnya untuk memiliki masa depan lebih cerah.
.
Saudariku,
Tak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.
Tak mustahil bagi Allah untuk membolakbalikkan hidupmu.
Tak jadi soal bagi Allah untuk menghadirkan impian terhidang dalam kenyataan.
Kun fayun.
Terjadi, maka terjadilah.
.
Masa depan bukan cuma milik mereka yang kaya harta.
Masa depan bukan cuma milik mereka yang berwajah rupawan.
Masa depan bukan cuma milik mereka keluarganya baik-baik saja.
Masa depan bukan cuma milik mereka yang tak pernah berbuat dosa.
.
Masa depan itu milik semua, selama nafas masih ada dan jiwa masih menempel pada raga.
Masa depan itu milik mereka yang percaya penuh kepada Tuhannya.
Karena kepercayaan penuh itu maka mereka akan berdoa dengan segenap jiwa raganya, beribadah tanpa tunduk pada dunia dan berusaha dengan sekuat tenaga.
.
Buatlah Allah mencintaimu dan mengistimewakanmu karena engkau pun melakukan hal yg sama padaNya.
Engkau meletakkanNya diatas segala.
Buatlah penduduk langit ikut mencintaimu karena Rabb mereka mencintaimu.
Buatlah malaikat berdoa segala yang baik untukmu agar Allah kabulkan semua inginmu.
.
Saudariku,
Percayalah Tuhanmu akan kabulkan semua inginmu asalkan itu semua tak bertentangan dengan aturanNya.
Kuncinya?
Istiqomah, sabar dan tawakal.
.
Tidak sulit bagi Tuhanmu untuk mengabulkan semua inginmu.
Percayalah.
Semua yang baik akan datang pada saatnya.
Tak pernah lebih cepat atau lebih lama.
Tak pernah pula berbalik arah untuk menjauhi.
.
Allahku Maha Baik.
.
Barakallah. Semoga ridhoNya selalu menyertai kita ☺😘💜

Selasa, 13 September 2016

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

September 13, 2016 0 Comments
MAKALAH 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK






KELOMPOK 5 :

1.               Muhammad Galih Prawito
2.               Nadhea Zaintika
3.               Nawal Sartika Sari
4.                Resti Nadiya







FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSTAS MUHAMMADIYAH METRO
2016/2017




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perkembangan Peserta Didik”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Metro.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Wassalamu’alaikium wr wb




Metro, 09 September  2016


Penulis










DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................       i
KATA PENGANTAR ............................................................................................       ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................       iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................       1
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................       1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................       2
1.3 Tujuan Penulisan Makalah......................................................................       2
1.4 Sistematika Penulisan Makalah .............................................................       2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................       3



2.1 Latar Belakang, Arti dan Makna Tugas – Tugas  Perkembangan ....       3
2.2 Tugas – Tugas Perkembangan Manusia Pada Umumnya ................       4
2.3 Tugas – Tugas perkembangan Remaja Pada Umumnya...................       8
2.4 Tugas – Tugas Perkembngan Remaja Awal ........................................       9
2.5 Pelaksanaan Tugas Perkembangan Remaja ......................................       10
BAB III Tanggapan ..............................................................................................       13
3.1 Tanggapan .................................................................................................       13
BAB IV SIMPULAN ...............................................................................................       14 
4.1 Kesimpulan ................................................................................................       14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................       15





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah melalui interaksi dan sosialisasi yang saling berpengaruh antar sesama peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya dilingkungan sekitarnya. Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan, seiring dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada Anak Usia Dini, mengalami peningkatan yang pesat pada fase tertetu. Proses belajar sangat penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang. Melalui pendidikan diharapkan dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui pendidikan dapat diwujudkan generasi muda yang berkualitas baik dalam bidang akademis, religius maupun moral.
Dalam keseluruhan proses hidupnya individu akan berusaha melakukan tugas perkembangan agar dia menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat. Tiap fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan sendiri. Tugas ini timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan dalam mencapai tugas itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil dalam tugas berikutnya. Sedangkan bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak bahagiaan dan kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas berikutnya. Tentu saja bentuk utama tugas perkembangan berakar pada pembentukan organ biologis yang kelak berkembangan karena pengaruh faktor biologis-psikologis-sosiologis. Kekuatan dari dalam (biologis) dan kekuatan luar (psikologis-sosiologis) menempatkan individu kepada serangkaian tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang berhasil.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.    Apa latar belakang, arti dan makna tugas-tugas perkembangan ?
2.    Tugas-tugas perkembangan manusia pada  umumnya ?
3.    Apakah tugas perkembangan remaja pada umumnya ?
4.    Apakah tugas-tugas perkembangan remaja awal ?
5.    Bagaimana pelaksanaan tugas perkembangan remaja ?

1.3 Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan kembali tentang perkembangan peserta didik.

1.4 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa(i) memahami tentang:
1.    Latar belakang, arti dan makna tuga-tugas perkembangan.
2.    Tugas-tugas perkembangan manusia pada umumnya.
3.    Tugas-tugas perkembangan remaja pada umumnya.
4.    Tugas-tugas perkembangan remaja awal.
5.    Pelaksanaan tugas perkembangan remaja.

1.5 Metode Penulisan
Adapun metode dari pembuatan laporan penulisan ini adalah metode pustaka. Metode pustaka, yaitu sumber data yang didapat dari internet, penulis menganalisis, menyimpulkan serta memahami data-data yang ada sebagai bahan utama pembuatan makalah sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam makalah ini.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang, Arti Dan Makna Tugas-Tugas Perkembangan
Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan hidupnya melalui periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh individu. Faktor keberhasilan sangat penting bagi individu agar kebahagiaan atau kepuasan di dalam hati diperoleh, apabila gagal dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu maka akan berakibat tidak baik pada kehidupan fase berikutnya. Kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat yang menjalar pada perjalanan individu untuk kehidupan yang selanjutnya, dan individu akan mengalami depresi yang hebat.
Robert Havirghurst berpendapat bahwasannya tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, dan apabila tugas yang dilakukan oleh individu gagal maka akan menyebabkan kesengsaraan bagi individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan akan mengakibatkan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau ketrampilan yang  dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya. Sedangkan menurut Hurlock tugas-tugas perkembangan ini sebagai social expectations, yang artinya setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya menguasai ketrampilan tertentu yang penting dan memperoleh perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Jadi tugas-tugas perkembangan adalah sebuah hal yang harus dilakukan oleh individu yang mana menuntut keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut agar tercapai kata kebahagiaan atau kepuasan batin oleh individu, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan ketrampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan jenjang usia individu tersebut.
Tugas-tugas perkembangan memiliki tiga tujuan, adalah sebagai berikut :
1.    Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2.    Memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3.    Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan adakalanya yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang mengalami hambatan. Tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas yang dilakukan oleh individu dapat menjadi suatu bahaya potensial. Setidaknya ada tiga macam bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas perkembangan, yaitu :
1.    Harapan-harapan kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial mengharapkan perilaku di luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2.    Melangkahi tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai tugas-tugas tertentu.
3.    Adanya krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan ke tingkatan yang lain.

2.2 Tugas – Tugas Perkembangan Manusia Pada Umumnya
Tugas-tugas perkembangan manusia pada umumnya berbeda dalam tiap masa kehidupan yang dirangkum sebagai berikut :
1.    Pada masa Bayi dan Kanak-Kanak awal  (0,0 – 6,0 tahun )
a.    Belajar berjalan.
b.    Belajar memakan makanan padat .
c.    Belajar berbicara.
d.    Belajar buang air kecil dan buang air besar.
e.    Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin.
f.      Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
g.    Membentuk konsep-konsep (pengertian) sederhana realita sosial dan alam.
h.    Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain.
i.      Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk.


2.    Pada Masa Kanak-kanak Akhir  (6,0 – 12,0 tahun)
a.    Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
b.    Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
c.    Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya.
d.    Belajar memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e.    Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f.     Belajar mengembangkan konsep sehari-hari.
g.    Mengembangkan kata hati.
h.    Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
i.      Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.

3.    Pada Masa Remaja (13 – 18 tahun)
Pada umumnya orang yang telah berusia 17 tahun akan dikatakan sebagai orang yang telah dewasa, baik dewasa secara fisik yang berarti siap untuk melaksanakan tugas-tugas reproduksi, dewasa dari segi hukum yang berarti sudah dapat dikenai sanksi hukum, atau dapat mempertanggung jawabkan segala perbuatannya yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Oleh, karena itu, jenis tugas perkembanagn remaja itu mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang waktu yang intinya  bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas perkembangan sosio-psikologis.
Havighurst mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, yaitu:
a.    Mencapai hubungan pertemanan dengan lawan jenis secara lebih matang
Hakikat tugas pada fase ini mempelajari anak perempuan sebagai wanita dan anak laki-laki sebagai pria, menjadi dewasa di antara orang dewasa, belajar memimpin tanpa menekan orang lain.
b.    Mencapai perasaan seks yang diterima sosial
Hakikat tugasnya yaitu remaja dapat menerima dan belajar peran sosial sesuai dengan jenis kelaminnya pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
c.    Menerima keadaan badannya dan digunakan secara efektif
Hakikat tugas pada fase ini adalah menanamkan rasa bangga (sekurang-kurangnya rasa toleran) terhadap tubuh sendiri. Menjaga dan melindungi tubuh sendiri secara efektif.
d.    Mencapai kebebasan emosional dari orang  dewasa
Hakikat tugas pada fase ini adalah membebaskan sifat kekanak-kanakan yang selalu menggantungkan diri pada orang tua, mengembangkan sikap perasaan tertentu kepada orang tua tanpa menggantungkan diri padanya, dan mengembangkan sikap hormat kepada orang dewasa tanpa menggantungkan diri padanya.
e.    Mencapai kebebasan ekonomi
Hakikat tugasnya adalah merasakan kemampuan membangun kehidupan sendiri.
f.     Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan
Hakikat tugasnya adalah memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan serta mempersiapkan pekerjaan.
g.    Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga
Hakikat tugasnya adalah mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan berkeluarga. Khususnya untuk remaja putri termasuk di dalamnya kesiapan untuk memiliki anak.
h.    Mengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang berkompeten. Hakikat tugasnya adalah mengembangkan konsep tentang hukum, politik, ekonomi dan kemasyarakatan. Berkembangnya kemampuan kejiwaan yang cukup besar dan perbedaan individu dalam perkembangan kejiwaan yang sangat erat hubungannya dengan perbedaan dalam penguasaan bahasa, pemaknaan, perolehan konsep-konsep, minat, dan motivasi.
i.      Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara moral dan social. Hakikat tugasnya adalah berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab dalam kehidupan masyarakat dan mampu menjunjung nilai-nilai masyarakat dalam bertingkah laku.
j.      Memahami suatu perangkat tata nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku. Hakikat tugasnya adalah membentuk suatu himpunan nilai-nilai sehingga memungkinkan remaja mengembangkan dan merealisasikan nilai-nilai, mendefinisikan posisi individu dalam hubungannya dengan individu lainnya, dan memegang suatu gambaran dunia dan suatu nilai untuk kepentinagn hubungan dengan individu lain.

4.    Pada Masa Dewasa Awal (20 – 40 tahun)
a.    Memilih calon suami atau istri.
b.    Belajar hidup bersama suami atau istri.
c.    Memulai hidup bersama keluarga.
d.   Mengasuh anak anak.
e.    Menyelanggarakan rumah tangga.
f.     Mulai berkerja.
g.    Mulai bertanggung jawab sebagai seorang warga Negara.
h.    Mendapatkan kelompok sosial yang sesuai baginya.

5.    Pada Masa Setengan Baya (40 – 60 tahun)
a.    Mendapatkan tanggung jawab sebagai orang dewasa yang menjadi warga negara dan hidup bermasyarakat.
b.    Menentukan dan hidup sesuai standart hidup yang berhubungan dengan ekonomi.
c.    Membantu anak anak remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia.
d.    Memperkembangkan keaktifan-keaktifan dalam masa senggang yang sesuai bagi oran dewasa.
e.    Menerima dan menyesuaikan diri kepada perubahan perubahan pisikologi pada masa setengah umur.
f.     Menyesuaikan diri dengan orang tua yang sudah usia lanjut.

6.    Pada Masa Tua (60 – meninggal)
a.    Menyesuaikan diri ada berkurangnya kekuatan fisik dan kesehatan.
b.    Menyesuaikan diri pada masa pensiun dan penghasilan yang berkurang.
c.    Menyesuaikan diri pada meninggalnya suami atau istri.
d.    Mengadakan hubungan yang erat pada orang-orang yang seumur.
e.    Memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan dalam hidup bermasyarakat.
f.     Mengatur keadaan hidup yang memuaskan dari segi psikis.
2.3 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Pada Umumnya
Menurut Karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan yang berbeda yaitu :
1.    Menerima Keadaan Jasmani
Pada periode pra-remaja(periode pubertas), anak tumbuh cepat yang mengarahkannya pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh perkembangan sikap dan citra diri. Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah sebagai model pujaannya. Remaja wanita biasanya sering mendambakan wajahnya secantik bintang film pujaannya, sementara remaja laki-laki sering berkhayal menjadi seorang pahlawan pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan teman-teman sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak seperti model pujaannya atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal itu semakin berkurang, dan mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta memelihara dan memanfaatkannya seoptimal mungkin.
2.    Memperoleh Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja untuk menjalin hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa mencari dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka ingin mendapat penerimaan dari kelompo teman sebaya lawan jenis ataupun sesame jenis agar merasa dibutuhkan dan dihargai.kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan teman sebaya, dia akan mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan social, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
3.    Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya.
Sejak masa puber, perbedaan fisik antara laki-laki dan wanita tampak jelas lalu berembang matang pada masa dewasa. Apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan, mereka menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Padahal, mereka seharusnya menerima kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki harus bersifat maskulin, lebih banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan remaja wanita harus bersifat feminine, memikirkan pekerjaan yang ebrkaitan dengan urusan rumah tangga dan pola asuh anak.
4.    Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Bebas dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan penting yang dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional, mereka akan menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditempuhnya.
5.     Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Tugas lainnya adlah kesanggupan berdiri sendiri dlam maslah ekonomi karena kelak mereka akan hidup sebagai orang dewasa. Kesanggupan di sini mencakup dua tugas;
a.    Mencari sumber keuangan atau pemasukan.
b.    Pengelolaan keuangan.
6.    Memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa masalah yang berkaitan dengan kehidupan dan falsafah hidup seperti tujuan hidup, perilaku dirinya, keluarganya dan orang lain, serta soal keagamaan menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja. Para remaja memang diharapkan memiliki pola pikir, sikap perasaan, dan perilaku yagn menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya dalam masa dewasa kelak. Dengan demikian mereka memiliki kepastian diri, tidak mudah bingung, tidak mudah terbawaa arus kehidupan yang terus berubah yang pada akhirnya tidak mendapatkan kebahagiaan.

2.4 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Awal
Psikolog William W. Wattenberg (al-mighwar) membagi masa remaja atas remaja awal dan akhir. Menurutnya, tugas-tugas perkembangan remaja awal adalah:
a.    Mampu mengotrol diri sendiri seperti orang dewasa.
Remaja awal diharapkan mampu mengontrol segala perbuatannya. Timbulnya tugas perkembangan ini akibat bertambahnya pekerjaan atau perbuatan remaja, baik yang boleh dilakukan atau yang tidak .

b.    Mendapat kebebasan.
Tugas perkembangan lainnya bagi remaja awal adalah mendapatkan kebebasan. Maksudnya, remaja awal diharapkan belajar dan berlatih untuk menentukan pilihan, membuat keputusan dan melaksanakan keputusannya serta berani mempertanggungjawabkannya. Dengan kebebasan ini remaja awal diharapkan tidak lagi bergantung pada orang tua dan orang dewasa lainnya
c.    Bergaul dengan teman-teman lawan jenis.
Rasa simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya mulai di dasari oleh remaja awal, meskipun mereka masih meragukan apakah lawan jenisnya tertarik kepadanya, merasa malu untuk saling mendekat dan saling bergaul, merasa bimbang pada daya tarfik dirinya sendiri bagi lawan jenisnya, sehingga tidak sedikkit remaja yang tidak mau berpacaran.
d.    Memiliki citra diri yang nyata.
Remaja awal juga dihaarapkan mampu menilai kondisi dirinya secara apa adanya. Maksudnya, mampumengukur kelebihan dan kekurangannya serta dapat menerima, memelihara dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, dan mampu memngukur apa saja yang disenangi atau tidak disenangi oleh teman-teman sebayanya.

2.5 Pelaksanaan Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Dalam bagian ini di kemukakan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan yang khusus berangkutan dengan :
1.    Pentingnya kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
Ada tiga aspek kekuatan yang bekerja secara bersama yaitu :
1.    Adanya kematangan psikis yang dimiliki individu.
2.    Adanya tekanan berupa harapan dan keharusan kultural dari masyarakat.
3.    Adanya nilai dan kemauan pribadi seseorang.Usia-usia kritis memiliki pengertian bahwa kesanggupan seseorang dalam melaksanakan tugas perkembangan pada suatu masa kehidupan tertentu akan mendatangkan keadaan dimana seseorang dapat menyesuaikan diri dengan baik.


2.    Factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
Sukses atau gagalnya pelaksanaan tugas perkembangan remaja dipengaruhi oleh beberapa factor:
a.    Pertumbuhan fisik remaja. Tugas perkembangan remaja akan sukses bila pertumbuhan fisik remaja berjalan dengan sewajarnya.
b.    Perkembangan psikis remaja.tugas perkembangan akan sukses bila perkembangan psikisnya, seperti mental, sikap, perasaannya berkembang dengan wajar.
c.    Posisi remaja dalam keluarga. Kelancaran tugas perkembangan juga banyak dipengaruhi oleh posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau bukan, anak kandung atau anak angkat, anak pertama atau anak terakhir.
d.    Kesempatan remaja untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan. Banyak sedikitnya kesempatan yang dimiliki remaja sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan remaja.
e.    Motivasi diri. Ada tidak adanya motivasi, kuat atau lemahnya, atau factor pendorong yang ada dalam diri seorang remaja akan memperlancar atau menghambat pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja. Motivasi dapat bersumber dari dlam diri remaja, seperti semangat dan obsesi, dan dari luar diri remaja, sseperti penghargaan orangtua atau masyarakat terhadap remaja.
f.     Lancarnya pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa sebelumnya. Kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan remaja selama masa kanak-kanak atau masa puber akan berpengaruh terhadap kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan pada masa berikutnya.

3.    Beberapa variasi dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembngan
Variasi dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja akan menjadi penting diketahui, jika variasi-variasi yang ada dapat dilihat sebagai bahan pertimbangan untuk menfsirkan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja. Dalam banyak variasi yang dapat terjadi, agaknya dapat dikelompokkan dalam:
a.    Variasi berkenaan dengan tugas perkembangan itu sendiri; artinya bagi beberapa/suatu jenis tugas-tugas perkembangan tertentu kemungkinan terlalu banyak/kuat dilaksanakan oleh seorang remaja tertentu, sementara beberapa/suatu tugas-tugas perkembangan lainnya sedang-sedang saja atau kurang dilaksanakan.
b.     Variasi yang berkenaan dengan individu pelaksanaan itu sendiri; artinya bagi sekelompok atau seorang remaja tertentu sangat kuat melaksanakan tugas-tugas  perkembangan tertentu, sementara sekelompok atau seorang remaja lainnya kurang kuat nelaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dimaksud.
c.    Variasi yang terjadi dan bersangkutan dengan rentangan periode kehidupan remaja; artinya dalam suatu rentangan periode kehidupan tertentu seorang mungkin belum begitu berminat atau belum bisa berkesempatan dalam melaksakan tugas-tugas tertentu, sementara ia berminat dengan kuat dan berkesempatan melaksanakan tugas-tugas perkembangan lainnya.
d.    Variasi yang bersangkutan dengan situasi dan kondisi sesaat yang terjadi; artinya seorang remaja malaksanakan tugas-tugas perkembangan dalam suatu saat tertentu sering terjadi variasi intensitas, yang dapat disebabkan oleh minat, kebutuhan, kesempatan sesaat.

















BAB III
TANGGAPAN

3.1 Tanggapan
Terhadap keseluruhan yang dikemukakan dalam makalalah ini, ada dua hal pokok yang menjadi pengharapan untuk dicapai. Pertama, bagi remaja, jika terlaksananya segala aspek pertumbuhan dan perkembangannya, yang diikuti adanya kecenderungan positif bagi pelaksaan tugas-tugas perkembangannya; terpenuhinya kebutuhan-kebutuhannya, dialaminya penyesuaian pribadiyang memadai, serta dapat mencapai kebahagiaan sekaligus menghindarkan diri dari masalah, maka tiada lain yang terjadi kecuali diperolehnya kematangan psikis dan kematangan social menuju kedewasaannya sebagai manusia ideal. Kedua, bagi pendidik dan pembimbing, dengan memahami banyak seluk-beluk remaja, maka dapatlah diharapkan bertambahnya jumlah remaja yang berangkat menuju kematangan psikis dan sosialnya.



















BAB IV
SIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan merupakan suatu proses yang harus dilakukan oleh individu yang mana menuntut keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut agar tercapai kata kebahagiaan atau kepuasan batin oleh individu, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan ketrampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan jenjang usia individu tersebut.

























DAFTAR PUSTAKA

Juhri A.M., (2013). Landasan dan Wawasan Pendidikan Suatu Pendekatan
Kompetensi Guru. Metro: Penerbit Lembaga Penelitian UM Metro Press.
Muhammad al-mighwar, M.Ag.2006. Psikologi Remaja:petunjuk bagi guru dan
orangtua. Bandung; Pustaka Setia.
http://rozalihaelfamuza.blogspot.co.id/2015/07/psikologi-remaja.html