MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK
KELOMPOK 5 :
1.
Muhammad
Galih Prawito
2.
Nadhea
Zaintika
3.
Nawal
Sartika Sari
4.
Resti
Nadiya
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
PRODI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSTAS
MUHAMMADIYAH METRO
2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perkembangan Peserta
Didik”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah Pengantar Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Metro.
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Wassalamu’alaikium
wr wb
Metro,
09 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
.................................................................................................................... i
KATA
PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR
ISI ............................................................................................................ iii
BAB
I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah...................................................................... 2
1.4 Sistematika
Penulisan Makalah ............................................................. 2
BAB
II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
2.1 Latar
Belakang, Arti dan Makna Tugas – Tugas
Perkembangan .... 3
2.2 Tugas
– Tugas Perkembangan Manusia Pada Umumnya ................ 4
2.3 Tugas
– Tugas perkembangan Remaja Pada Umumnya................... 8
2.4 Tugas
– Tugas Perkembngan Remaja Awal ........................................ 9
2.5 Pelaksanaan
Tugas Perkembangan Remaja ...................................... 10
BAB
III Tanggapan .............................................................................................. 13
3.1 Tanggapan
................................................................................................. 13
BAB
IV SIMPULAN ............................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan
................................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peserta
didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah melalui
interaksi dan sosialisasi yang saling berpengaruh antar sesama peserta didik.
Pada
awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki
kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh
dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
dilingkungannya. Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan
yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya dilingkungan
sekitarnya. Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan,
seiring dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada Anak Usia Dini,
mengalami peningkatan yang pesat pada fase tertetu. Proses belajar sangat
penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang. Melalui
pendidikan diharapkan dapat membantu individu mencapai perkembangan yang optimal
sesuai dengan potensi yang dimilikinya, dan melalui pendidikan dapat diwujudkan
generasi muda yang berkualitas baik dalam bidang akademis, religius maupun
moral.
Dalam keseluruhan proses hidupnya individu akan berusaha
melakukan tugas perkembangan agar dia menemukan kebahagiaan dalam kehidupan
bermasyarakat. Tiap fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan
sendiri. Tugas ini timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu.
Keberhasilan dalam mencapai tugas itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil
dalam tugas berikutnya. Sedangkan
bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak bahagiaan dan
kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas berikutnya.
Tentu saja bentuk utama tugas perkembangan berakar pada pembentukan organ
biologis yang kelak berkembangan karena pengaruh faktor biologis-psikologis-sosiologis.
Kekuatan dari dalam (biologis) dan kekuatan luar (psikologis-sosiologis)
menempatkan individu kepada serangkaian tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar menjadi manusia yang berhasil.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
latar belakang, arti dan makna tugas-tugas perkembangan ?
2. Tugas-tugas
perkembangan manusia pada umumnya ?
3. Apakah
tugas perkembangan remaja pada umumnya ?
4. Apakah
tugas-tugas perkembangan remaja awal ?
5. Bagaimana
pelaksanaan tugas perkembangan remaja ?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa
dapat menjelaskan kembali tentang perkembangan peserta didik.
1.4 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun
tujuan penulisan makalah ini agar mahasiswa(i) memahami tentang:
1. Latar
belakang, arti dan makna tuga-tugas perkembangan.
2. Tugas-tugas
perkembangan manusia pada umumnya.
3. Tugas-tugas
perkembangan remaja pada umumnya.
4. Tugas-tugas
perkembangan remaja awal.
5. Pelaksanaan
tugas perkembangan remaja.
1.5 Metode Penulisan
Adapun
metode dari pembuatan laporan penulisan ini adalah metode pustaka. Metode
pustaka, yaitu sumber data yang didapat dari internet, penulis menganalisis,
menyimpulkan serta memahami data-data yang ada sebagai bahan utama pembuatan
makalah sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang, Arti Dan Makna
Tugas-Tugas Perkembangan
Setiap
individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan hidupnya melalui periode atau
fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas
perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh individu. Faktor
keberhasilan sangat penting bagi individu agar kebahagiaan atau kepuasan di
dalam hati diperoleh, apabila gagal dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan
pada fase tertentu maka akan berakibat tidak baik pada kehidupan fase
berikutnya. Kegagalan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu
berakibat yang menjalar pada perjalanan individu untuk kehidupan yang
selanjutnya, dan individu akan mengalami depresi yang hebat.
Robert
Havirghurst berpendapat bahwasannya tugas perkembangan adalah suatu tugas yang
muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila
tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam menuntaskan tugas berikutnya, dan apabila tugas yang dilakukan oleh
individu gagal maka akan menyebabkan kesengsaraan bagi individu yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan akan mengakibatkan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas-tugas
perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau ketrampilan yang dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia
atau fase perkembangannya. Sedangkan menurut Hurlock tugas-tugas perkembangan
ini sebagai social expectations, yang artinya setiap kelompok budaya
mengharapkan anggotanya menguasai ketrampilan tertentu yang penting dan
memperoleh perilaku yang disetujui oleh berbagai usia sepanjang rentang
kehidupan.
Jadi
tugas-tugas perkembangan adalah sebuah hal yang harus dilakukan oleh individu
yang mana menuntut keberhasilan dalam melaksanakan tugas tersebut agar tercapai
kata kebahagiaan atau kepuasan batin oleh individu, yang berkaitan dengan
sikap, perilaku, dan ketrampilan yang dimiliki oleh individu sesuai dengan
jenjang usia individu tersebut.
Tugas-tugas
perkembangan memiliki tiga tujuan, adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari
mereka pada usia-usia tertentu.
2. Memberikan
motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh
kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Menunjukkan
kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa
yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tingkat perkembangan
berikutnya.
Tugas-tugas
perkembangan adakalanya yang dapat diselesaikan dengan baik, ada juga yang
mengalami hambatan. Tidak dapat diselesaikannya dengan baik suatu tugas yang
dilakukan oleh individu dapat menjadi suatu bahaya potensial. Setidaknya ada
tiga macam bahaya potensial yang menjadi penghambat penyelesaian tugas
perkembangan, yaitu :
1. Harapan-harapan
kurang tepat, baik individu maupun lingkungan sosial mengharapkan perilaku di
luar kemampuan fisik maupun psikologis.
2. Melangkahi
tahap-tahap tertentu dalam perkembangan sebagai akibat kegagalan menguasai
tugas-tugas tertentu.
3. Adanya
krisis yang dialami individu karena melewati satu tingkatan ke tingkatan yang
lain.
2.2 Tugas – Tugas Perkembangan Manusia Pada
Umumnya
Tugas-tugas
perkembangan manusia pada umumnya berbeda dalam tiap masa kehidupan yang
dirangkum sebagai berikut :
1. Pada
masa Bayi dan Kanak-Kanak awal (0,0 –
6,0 tahun )
a. Belajar
berjalan.
b. Belajar
memakan makanan padat .
c. Belajar
berbicara.
d. Belajar
buang air kecil dan buang air besar.
e. Belajar
mengenal perbedaan jenis kelamin.
f. Mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis.
g. Membentuk
konsep-konsep (pengertian) sederhana realita sosial dan alam.
h. Belajar
mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara dan orang lain.
i. Belajar
mengadakan hubungan baik dan buruk.
2. Pada
Masa Kanak-kanak Akhir (6,0 – 12,0
tahun)
a. Belajar
memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan.
b. Belajar
membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis.
c. Belajar
bergaul dengan teman-teman sebaya.
d. Belajar
memainkan peranan sesuai dengan jenis kelaminnya.
e. Belajar
keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
f. Belajar
mengembangkan konsep sehari-hari.
g. Mengembangkan
kata hati.
h. Belajar
memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi.
i. Mengembangkan
sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
3. Pada
Masa Remaja (13 – 18 tahun)
Pada
umumnya orang yang telah berusia 17 tahun akan dikatakan sebagai orang yang
telah dewasa, baik dewasa secara fisik yang berarti siap untuk melaksanakan
tugas-tugas reproduksi, dewasa dari segi hukum yang berarti sudah dapat dikenai
sanksi hukum, atau dapat mempertanggung jawabkan segala perbuatannya yang
sesuai dengan hukum yang berlaku. Oleh, karena itu, jenis tugas perkembanagn
remaja itu mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang waktu yang
intinya bertolak dari tugas perkembangan fisik dan tugas
perkembangan sosio-psikologis.
Havighurst
mengemukakan 10 jenis tugas perkembangan remaja, yaitu:
a. Mencapai
hubungan pertemanan dengan lawan jenis secara lebih matang
Hakikat
tugas pada fase ini mempelajari anak perempuan sebagai wanita dan anak
laki-laki sebagai pria, menjadi dewasa di antara orang dewasa, belajar memimpin
tanpa menekan orang lain.
b. Mencapai
perasaan seks yang diterima sosial
Hakikat
tugasnya yaitu remaja dapat menerima dan belajar peran sosial sesuai dengan
jenis kelaminnya pria atau wanita dewasa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
c. Menerima
keadaan badannya dan digunakan secara efektif
Hakikat
tugas pada fase ini adalah menanamkan rasa bangga (sekurang-kurangnya rasa
toleran) terhadap tubuh sendiri. Menjaga dan melindungi tubuh sendiri secara
efektif.
d. Mencapai
kebebasan emosional dari orang dewasa
Hakikat
tugas pada fase ini adalah membebaskan sifat kekanak-kanakan yang selalu
menggantungkan diri pada orang tua, mengembangkan sikap perasaan tertentu
kepada orang tua tanpa menggantungkan diri padanya, dan mengembangkan sikap
hormat kepada orang dewasa tanpa menggantungkan diri padanya.
e. Mencapai
kebebasan ekonomi
Hakikat
tugasnya adalah merasakan kemampuan membangun kehidupan sendiri.
f. Memilih
dan menyiapkan suatu pekerjaan
Hakikat
tugasnya adalah memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan serta mempersiapkan
pekerjaan.
g. Menyiapkan
perkawinan dan kehidupan berkeluarga
Hakikat
tugasnya adalah mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan
berkeluarga. Khususnya untuk remaja putri termasuk di dalamnya kesiapan untuk
memiliki anak.
h. Mengembangkan
ketrampilan dan konsep intelektual yang perlu bagi warga negara yang
berkompeten. Hakikat tugasnya adalah mengembangkan konsep tentang hukum,
politik, ekonomi dan kemasyarakatan. Berkembangnya kemampuan kejiwaan yang
cukup besar dan perbedaan individu dalam perkembangan kejiwaan yang sangat erat
hubungannya dengan perbedaan dalam penguasaan bahasa, pemaknaan, perolehan
konsep-konsep, minat, dan motivasi.
i. Menginginkan
dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara moral dan social.
Hakikat tugasnya adalah berpartisipasi sebagai orang dewasa yang bertanggung
jawab dalam kehidupan masyarakat dan mampu menjunjung nilai-nilai masyarakat
dalam bertingkah laku.
j. Memahami
suatu perangkat tata nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku. Hakikat
tugasnya adalah membentuk suatu himpunan nilai-nilai sehingga memungkinkan
remaja mengembangkan dan merealisasikan nilai-nilai, mendefinisikan posisi
individu dalam hubungannya dengan individu lainnya, dan memegang suatu gambaran
dunia dan suatu nilai untuk kepentinagn hubungan dengan individu lain.
4. Pada
Masa Dewasa Awal (20 – 40 tahun)
a. Memilih calon suami atau istri.
b. Belajar hidup bersama suami atau istri.
c. Memulai hidup bersama keluarga.
d. Mengasuh anak anak.
e. Menyelanggarakan rumah tangga.
f. Mulai berkerja.
g. Mulai bertanggung jawab sebagai seorang warga
Negara.
h. Mendapatkan kelompok sosial yang sesuai baginya.
5. Pada
Masa Setengan Baya (40 – 60 tahun)
a.
Mendapatkan tanggung jawab sebagai
orang dewasa yang menjadi warga negara dan hidup bermasyarakat.
b.
Menentukan dan hidup sesuai
standart hidup yang berhubungan dengan ekonomi.
c.
Membantu anak anak remaja menjadi
orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia.
d.
Memperkembangkan
keaktifan-keaktifan dalam masa senggang yang sesuai bagi oran dewasa.
e.
Menerima dan menyesuaikan diri
kepada perubahan perubahan pisikologi pada masa setengah umur.
f.
Menyesuaikan diri dengan orang tua
yang sudah usia lanjut.
6.
Pada Masa Tua (60 – meninggal)
a.
Menyesuaikan diri ada berkurangnya
kekuatan fisik dan kesehatan.
b.
Menyesuaikan diri pada masa pensiun
dan penghasilan yang berkurang.
c.
Menyesuaikan diri pada meninggalnya
suami atau istri.
d.
Mengadakan hubungan yang erat pada
orang-orang yang seumur.
e.
Memenuhi kewajiban sebagai warga
negara dan dalam hidup bermasyarakat.
f.
Mengatur keadaan hidup yang
memuaskan dari segi psikis.
2.3 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Pada
Umumnya
Menurut Karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas
perkembangan yang berbeda yaitu :
1. Menerima
Keadaan Jasmani
Pada
periode pra-remaja(periode pubertas), anak tumbuh cepat yang mengarahkannya
pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh perkembangan sikap
dan citra diri. Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah sebagai model
pujaannya. Remaja wanita biasanya sering mendambakan wajahnya secantik bintang
film pujaannya, sementara remaja laki-laki sering berkhayal menjadi seorang
pahlawan pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan teman-teman
sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak seperti model pujaannya
atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal itu semakin berkurang, dan
mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta memelihara dan memanfaatkannya
seoptimal mungkin.
2. Memperoleh
Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
Kematangan
seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja untuk menjalin
hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa mencari
dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka ingin mendapat
penerimaan dari kelompo teman sebaya lawan jenis ataupun sesame jenis agar
merasa dibutuhkan dan dihargai.kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi
penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan
teman sebaya, dia akan mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan
social, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
3. Menerima
kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya.
Sejak
masa puber, perbedaan fisik antara laki-laki dan wanita tampak jelas lalu
berembang matang pada masa dewasa. Apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan,
mereka menyesali diri sebagai laki-laki atau wanita. Padahal, mereka seharusnya
menerima kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki harus
bersifat maskulin, lebih banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan remaja
wanita harus bersifat feminine, memikirkan pekerjaan yang ebrkaitan dengan
urusan rumah tangga dan pola asuh anak.
4. Mendapatkan
kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Bebas
dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan penting yang
dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional, mereka akan
menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa membuat keputusan
sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditempuhnya.
5. Mendapatkan
kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah
ekonomi.
Tugas
lainnya adlah kesanggupan berdiri sendiri dlam maslah ekonomi karena kelak
mereka akan hidup sebagai orang dewasa. Kesanggupan di sini mencakup dua tugas;
a. Mencari
sumber keuangan atau pemasukan.
b. Pengelolaan
keuangan.
6. Memperoleh
nilai-nilai dan falsafah hidup.
Sejumlah
penelitian membuktikan bahwa masalah yang berkaitan dengan kehidupan dan
falsafah hidup seperti tujuan hidup, perilaku dirinya, keluarganya dan orang
lain, serta soal keagamaan menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja. Para
remaja memang diharapkan memiliki pola pikir, sikap perasaan, dan perilaku yagn
menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya dalam masa dewasa kelak.
Dengan demikian mereka memiliki kepastian diri, tidak mudah bingung, tidak
mudah terbawaa arus kehidupan yang terus berubah yang pada akhirnya tidak
mendapatkan kebahagiaan.
2.4 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Awal
Psikolog
William W. Wattenberg (al-mighwar) membagi masa remaja atas remaja awal dan
akhir. Menurutnya, tugas-tugas perkembangan remaja awal adalah:
a. Mampu
mengotrol diri sendiri seperti orang dewasa.
Remaja
awal diharapkan mampu mengontrol segala perbuatannya. Timbulnya tugas
perkembangan ini akibat bertambahnya pekerjaan atau perbuatan remaja, baik yang
boleh dilakukan atau yang tidak .
b. Mendapat
kebebasan.
Tugas
perkembangan lainnya bagi remaja awal adalah mendapatkan kebebasan. Maksudnya,
remaja awal diharapkan belajar dan berlatih untuk menentukan pilihan, membuat
keputusan dan melaksanakan keputusannya serta berani mempertanggungjawabkannya.
Dengan kebebasan ini remaja awal diharapkan tidak lagi bergantung pada orang
tua dan orang dewasa lainnya
c. Bergaul
dengan teman-teman lawan jenis.
Rasa
simpati, rasa tertarik untuk selalu bersama-sama dengan lawan jenisnya mulai di
dasari oleh remaja awal, meskipun mereka masih meragukan apakah lawan jenisnya
tertarik kepadanya, merasa malu untuk saling mendekat dan saling bergaul,
merasa bimbang pada daya tarfik dirinya sendiri bagi lawan jenisnya, sehingga
tidak sedikkit remaja yang tidak mau berpacaran.
d. Memiliki
citra diri yang nyata.
Remaja
awal juga dihaarapkan mampu menilai kondisi dirinya secara apa adanya.
Maksudnya, mampumengukur kelebihan dan kekurangannya serta dapat menerima, memelihara
dan memanfaatkannya semaksimal mungkin, dan mampu memngukur apa saja yang
disenangi atau tidak disenangi oleh teman-teman sebayanya.
2.5 Pelaksanaan Tugas-Tugas Perkembangan
Remaja
Dalam
bagian ini di kemukakan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan yang khusus
berangkutan dengan :
1. Pentingnya
kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
Ada
tiga aspek kekuatan yang bekerja secara bersama yaitu :
1. Adanya
kematangan psikis yang dimiliki individu.
2. Adanya
tekanan berupa harapan dan keharusan kultural dari masyarakat.
3. Adanya
nilai dan kemauan pribadi seseorang.Usia-usia kritis memiliki pengertian bahwa
kesanggupan seseorang dalam melaksanakan tugas perkembangan pada suatu masa
kehidupan tertentu akan mendatangkan keadaan dimana seseorang dapat menyesuaikan
diri dengan baik.
2. Factor-faktor
yang mempengaruhi pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
Sukses
atau gagalnya pelaksanaan tugas perkembangan remaja dipengaruhi oleh beberapa
factor:
a. Pertumbuhan
fisik remaja. Tugas perkembangan remaja akan sukses bila pertumbuhan fisik
remaja berjalan dengan sewajarnya.
b. Perkembangan
psikis remaja.tugas perkembangan akan sukses bila perkembangan psikisnya,
seperti mental, sikap, perasaannya berkembang dengan wajar.
c. Posisi
remaja dalam keluarga. Kelancaran tugas perkembangan juga banyak dipengaruhi
oleh posisinya ditengah keluarga; sebagai anak tunggal atau bukan, anak kandung
atau anak angkat, anak pertama atau anak terakhir.
d. Kesempatan
remaja untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan. Banyak sedikitnya kesempatan
yang dimiliki remaja sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas perkembangan
remaja.
e. Motivasi
diri. Ada tidak adanya motivasi, kuat atau lemahnya, atau factor pendorong yang
ada dalam diri seorang remaja akan memperlancar atau menghambat pelaksanaan
tugas-tugas perkembangan remaja. Motivasi dapat bersumber dari dlam diri
remaja, seperti semangat dan obsesi, dan dari luar diri remaja, sseperti
penghargaan orangtua atau masyarakat terhadap remaja.
f. Lancarnya
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan pada masa sebelumnya. Kelancaran pelaksaan
tugas-tugas perkembangan remaja selama masa kanak-kanak atau masa puber akan
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksaan tugas-tugas perkembangan pada masa
berikutnya.
3. Beberapa
variasi dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembngan
Variasi dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja akan
menjadi penting diketahui, jika variasi-variasi yang ada dapat dilihat sebagai
bahan pertimbangan untuk menfsirkan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan
remaja. Dalam banyak variasi yang dapat terjadi, agaknya dapat dikelompokkan
dalam:
a. Variasi berkenaan dengan
tugas perkembangan itu sendiri; artinya bagi beberapa/suatu jenis tugas-tugas
perkembangan tertentu kemungkinan terlalu banyak/kuat dilaksanakan oleh seorang
remaja tertentu, sementara beberapa/suatu tugas-tugas perkembangan lainnya
sedang-sedang saja atau kurang dilaksanakan.
b. Variasi yang
berkenaan dengan individu pelaksanaan itu sendiri; artinya bagi sekelompok atau
seorang remaja tertentu sangat kuat melaksanakan
tugas-tugas perkembangan tertentu, sementara sekelompok atau seorang
remaja lainnya kurang kuat nelaksanakan tugas-tugas perkembangan yang dimaksud.
c. Variasi yang terjadi dan
bersangkutan dengan rentangan periode kehidupan remaja; artinya dalam suatu
rentangan periode kehidupan tertentu seorang mungkin belum begitu berminat atau
belum bisa berkesempatan dalam melaksakan tugas-tugas tertentu, sementara ia
berminat dengan kuat dan berkesempatan melaksanakan tugas-tugas perkembangan
lainnya.
d. Variasi yang
bersangkutan dengan situasi dan kondisi sesaat yang terjadi; artinya seorang
remaja malaksanakan tugas-tugas perkembangan dalam suatu saat tertentu sering
terjadi variasi intensitas, yang dapat disebabkan oleh minat, kebutuhan,
kesempatan sesaat.
BAB
III
TANGGAPAN
3.1 Tanggapan
Terhadap
keseluruhan yang dikemukakan dalam makalalah ini, ada dua hal pokok yang
menjadi pengharapan untuk dicapai. Pertama, bagi remaja, jika terlaksananya
segala aspek pertumbuhan dan perkembangannya, yang diikuti adanya kecenderungan
positif bagi pelaksaan tugas-tugas perkembangannya; terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhannya, dialaminya penyesuaian pribadiyang memadai, serta dapat
mencapai kebahagiaan sekaligus menghindarkan diri dari masalah, maka tiada lain
yang terjadi kecuali diperolehnya kematangan psikis dan kematangan social
menuju kedewasaannya sebagai manusia ideal. Kedua, bagi pendidik dan
pembimbing, dengan memahami banyak seluk-beluk remaja, maka dapatlah
diharapkan bertambahnya jumlah remaja yang berangkat menuju kematangan psikis
dan sosialnya.
BAB
IV
SIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan merupakan
suatu proses yang harus dilakukan oleh individu yang mana menuntut keberhasilan
dalam melaksanakan tugas tersebut agar tercapai kata kebahagiaan atau kepuasan batin
oleh individu, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan ketrampilan yang
dimiliki oleh individu sesuai dengan jenjang usia individu tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Juhri A.M.,
(2013). Landasan dan Wawasan Pendidikan
Suatu Pendekatan
Kompetensi
Guru. Metro: Penerbit Lembaga
Penelitian UM Metro Press.
Muhammad al-mighwar, M.Ag.2006. Psikologi Remaja:petunjuk bagi guru dan
Muhammad al-mighwar, M.Ag.2006. Psikologi Remaja:petunjuk bagi guru dan
orangtua. Bandung;
Pustaka Setia.
http://rozalihaelfamuza.blogspot.co.id/2015/07/psikologi-remaja.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar