Kamis, 01 Februari 2018

# Strategi Pembelajaran

STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

MAKALAH KELOMPOK
STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Karwono, M.Pd
Ira Vahlia, M.Pd



Disusun Oleh:
Kelompok 8
Eka Indriyani (16310009)
Putri Pamungkas (16310018)
Erma Depriana (16310011)
Panji Wicaksono (16310048)
Yeni Yunitasari (16310025)




PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018


KATA PENGANTAR

      Assalamu’alaikum Wr. Wb.
      Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Strategi Pembelajaran Induktif dan Deduktif”.
      Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
      Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Strategi Pembelajaran Induktif dan Deduktif ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
      Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Metro, 06 Desember 2017



Kelompok 8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang 1
1.2  Rumusan Masalah 2
1.3  Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian dan Karakteristik 3
2.2  Kelebihan dan Kelemahan 5
2.3  Metode Strategi Pembelajaran Induktif dan Deduktif 7
2.4  Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi 8
2.5  Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran 9
2.6  Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran 10
BAB II KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
      Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam memberikan pembelajaran terhadap siswa-siswanya.
Sebagaimana telah diketahui bahwa dalam kegiatan belajar mengajar banyak faktor yang  memegang peran antara lain guru dan siswa sebagai pelakunya, proses belajar mengajarnya itu sendiri, fasilitas pendukung yang tersedia, lingkungan tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar tersebut dan lain sebagainya.
      Proses pembelajaran dapat diikuti dengan baik dan menarik perhatian siswa apabila menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan sesuai dengan materi pembelajaran, hal ini dikarenakan tingkat pemahaman matematika seorang siswa lebih dipengaruhi oleh pengalaman siswa itu sendiri. Sedangkan pembelajaran matematika merupakan usaha membantu siswa mengkontruksi pengetahuan melalui proses. Proses tersebut dimulai dari pengalaman, sehingga siswa harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengkontruksi sendiri pengetahuan yang harus dimiliki.
      Untuk itu, guru perlu menemukan cara terbaik bagaimana menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingatnya lebih lama konsep tersebut dan bagaimana setiap mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh. Salah satu alternatif yakni model pembelajaran dengan pendekatan deduktif dan induktif, karena model ini selain dapat mengembangkan kemampuan kognitif siswa, juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hal mengkomunikasikan matematika dengan cara mengawali suatu materi dengan contoh-contoh dengan tujuan supaya siswa dapat mengidentifikasi, membedakan kemudian mengintepretasi, menggeneralisasi dan akhirnya mengambil kesimpulan.

1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran induktif dan deduktif? 
b. Apa saja kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran induktif dan deduktif?
c. Apa metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran induktif dan deduktif?
d. Apa saja yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran induktif dan deduktif?
e. Bagaimana langkah pelaksanaan strategi pembelajaran induktif dan deduktif?
f. Bagaimana upaya pemecahan kasus pembelajaran dalam strategi pembelajaran induktif dan deduktif?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dan karakteristik strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
b. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
c. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
d. Untuk mengetahui dasar pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
e. Untuk mengetahui langkah pelaksanaan strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
f. Untuk mengetahui upaya pemecahan kasus pembelajaran dalam strategi pembelajaran induktif dan deduktif.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dan Karakteristik 
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Induktif
      Strategi  pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada  pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi.
      Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar. Pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
      Pada pendekatan induktif dimulai dengan memberikan bermacam-macam contoh. Dari contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturan dan kemudian mengambil keputusan yang bersifat umum. Pendekatan induktif adalah suatu strategi yang direncanakan untuk membantu sisiwa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreatif melalui observasi, membandingkan, penemuan pola, dan menggeneralisasikannya. Guru biasanya menciptakan suasana aktif belajar dengan mendorong siswa mengadakan pengamatan dan memfokuskan pengamatan melalui pertanyaan-pertanyaan. 
      
b. Pengertian Strategi Pembelajaran Deduktif
      Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang menerapkan penalaran dari hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus. Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip – prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu. Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal – hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.
      Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.
c. Karakteristik Pembelajaran Induktif dan Deduktif
1) Karakteristik Pembelajaran Induktif
a) Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
b) Berstruktur rendah
c) Penggunaan waktu yang kurang efisien
d) Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu.
2) Karakteristik Pembelajaran Deduktif
a) Berorientasi pada siswa dan materi
b) Berstruktur tinggi
c) Penggunaan waktu yang lebih efisien.
d) Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu

2.2 Kelebihan dan Kelemahan
a. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Induktif
1) Kelebihan strategi pembelajaran induktif :
a) Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
b) Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
c) Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.
2) Kelemahan strategi pembelajaran induktif:
a) Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
b) Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
c) Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
d) Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
e) Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
f) Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
g) Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
b. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran deduktif
      Menurut Hudoyo (1990) ada beberapa kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran deduktif.
1) Kelebihan Pembelajaran Deduktif:
a) Waktu yang dibutuhkan singkat
b) Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.
c) Cara mudah untuk menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan pengajaran.
2) Kelemahan pembelajaran Deduktif:
a) Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
b) Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian.
c) Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh pendidiknya.
d) Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.

2.3 Metode Strategi Pembelajaran Induktif dan Deduktif
a. Metode Strategi Pembelajaran Induktif
      Beberapa metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran induktif, antara lain:
1) Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pembelajaran di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
2) Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan.
3) Demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun hanya sekedar tiruan. 
b. Metode Strategi Pembelajaran Deduktif
      Beberapa metode yang digunakan dalam strategi pembelajaran deduktif, antara lain:
1) Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan dari sumber (guru) kepada penerima (peserta didik) untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
2) Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan peserta didik.
3) Simulasi 
Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

2.4 Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi
      Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya.  Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari: 
a. Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, 
b. Analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan 
c. Jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan. 
      Atas beberapa pertimbangan mengenai pemilihan strategi pembelajaran di atas maka alasan untuk memilih pembelajaran induktif dan deduktif adalah sebagai berikut :
1) Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
2) Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

2.5 Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran
a. Pada Pembelajaran Induktif
      Strategi pembelajaran ini  menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan. Langkah-langkah yang harus  tempuh dalam strategi pembelajaran dengan pendekatan induktif  yaitu:
1) Guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif
2) Guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh,
3) Guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau mengangkat perkiraan.
4) Menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh tersebut serta tindak lanjut.
b. Pada Pembelajaran Deduktif
      Dapat dikatakan juga strategi  deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran mengenai konsep “terdefinisi”. Langkah-langkah strategi pembelajaran deduktif antara lain:
1) Guru memilih konsep, prinsip, inisiasi aturan yang akan disajikan.
2) Guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan definisi  dan contoh-contohnya.
3) Guru menyajikan  contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan  antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung oleh media yang cocok.
4) Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran dari keadaan khusus.

2.6 Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran
      Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebuh dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilistrasi atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak. Kemudian secara perlahan-perlahan menuju hal yan konkrit.strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum kekhusus.
      Sebaliknya dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari umum kekhusus. Pembelajaran deduktif, umum-khusus, abstrak-konkrit: guru menyampaikan aturan, prinsip baru diberi contoh-contohnya pada siswa.
      Pembelajaran deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari definisi dan diikuti dengan contoh-contoh dan yang bukan contohnya  Pembelajaran induktif, dimulai dari contoh lalu membahas definisinya. Selain ragam dan macam strategi pembelajran induktif dan pembelajaran deduktif. Pembelajaran deduktif dikembangkam oleh Filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.pada abad pertengahan, system induktif ini disebut juga sebagai dogmatif, artinya langsung mempercayai begitu saja tanpa berfikir rasional.
      Deduktif, sebagai kebalikan induktif adalah prosses penalaran yang beranjak dari umum ke yang khusus atau dari suatu premis menujuk ke suatu konklusi logis. Kesimpulan-kesimpulan tentang suatu kasus tertentu dapat dideduksi dari suatu prinsip umum yang berlaku bagi semua kasus yang semacam. Dictionary of Education mendefinisikan pola deduktif sebagai suatu pola dalam mengajar yang beranjak dari aturan-aturan atau generalisasi kecontoh-contoh dan kemudian sampai padaa konklusu-konklusi atau penerapan dari generalisasi-generalisasi.


BAB III
KESIMPULAN

      Strategi induktif merupakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Sedangkan Strategi deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus. Karakteristik dari strategi induktif diantaranya penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif serta penggunaan waktu yang kurang efisien. Adapun karakteristik dari strategi deduktif diantaranya berorientasi pada siswa dan materi serta penggunaan waktu yang lebih efisien.
      Kelebihan dari strategi induktif diantaranya sangat memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut. Sedangkan kelemahannya adalah pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif. 
      Kelebihan strategi deduktif adalah lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan, sedangkan kelemahannya adalah Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit.
      Implementasi dari strategi Induktif biasanya dilakukan dengan langkah-langkah: guru memilih konsep – menyajikan contoh khusus – menyajikan bukti – menyimpulkan secara umum. Sedangkan implementasi dari strategi Deduktif dilakukan dengan langkah-langkah: guru memilih konsep – menyajikan aturan umum – menyajikan contoh – menyajikan bukti khusus.


DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Bahtiar Syaiful dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
      Jakarta: Rineka Cipta.
Hudoyo, Herman, 1990. Matematika dan Pelaksanaannya di Depan Kelas.
      Jakarta : Depdikbud.
Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Bandung:
      UPI Press.
Drs. Markaban, M.Si, (2008). Model Penemuan Terbimbing pada Pembelajaran 
      Matematika SMK.  Paket Fasilitasi Pemberdayaan Kkg/Mgmp 
      Matematika. Yogyakatra: PPPPTK


2 komentar: